A. Pengertian Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.
Masa-masa klimakterium :
B. Etiologi Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan balik pada hipofise. A. Patofisiologi Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus – hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum . Kemudian turunnya fungsi steroid ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
B. Manifestasi Klinik
C. Diagnosis
D. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus mencakup hal-hal yang penting seperti :
E. Penatalaksanaan 1. Sedatif, psikofarma. 2. Psikoterapi. 3. Balneoterapi ( diet ). 4. Hormonal. Sindrom klimakterium terjadi akibat kekurangan estrogen maka pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen.
Syarat minimal sebelum pemberian estrogen dimulai : 1. Tekanan darah tidak boleh tinggi. 2. Pemeriksaan sitologi uji Pap normal. 3. Besar uretus normal ( tidak ada mioma uerus ). 4. Tidak ada varises di ekstremitas bawah. 5. Tidak terlalu gemuk / tidak obesitas. 6. Kelenjar tiroid normal. 7. Kadar normal : Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati. 8. Nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetes militus perlu dikonsulkan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam.
Kontra Indikasi Pemberian Estrogen 1. Troboemboli, penderita penyakit hati, kolelitiasis. 2. Sindrom Dubin Johnson / Botor yaitu gangguan sekresi bilirubin konjugasi. 3. Riwayat ikterus dalam kehamilan. 4. Kanker endometrium, kanker payudara, riwayat gangguan penglihatan, anemia berat. 5. Varises berat, tromboflebitis. 6. Penyakit ginjal.
Persyaratan dalam Pemberian Estrogen 1. Mulailah dengan menggunakan estrogen lemah ( estriol ) dan dengan dosis rendah yang efektif. 2. Pemberian secara siklik. 3. Diusahakan kombinasi degan progesteron ( bila digunakan estrogen lain seperti etinil estradiol maupun estrogen konjugasi ). 4. Perlu pengawasan ketat ( setiap 6-12 bulan ). 5. Bila terjadi perdarahan atipik perlu dilakukan kuretase. 6. Keluhan nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetesmelitus, terlebih dahulu konsul ke bagian penyakit dalam.
Yang perlu diketahui 1. Tidak semua keluhan dapat dihilangkan dengan pemberian estrogen. 2. Pelajari faktor-faktor yang menimbulkan keluhan ( faktor psikis, sosial budaya, atau hanya memang terdapat kekurangan estrogen ). 3. Atasi keluhan emosi dan faktor penyebab.
Efek samping pemberian estrogen : 1. Perdarahan bercak. 2. Perdarahan banyak ( atipik ). 3. Mual. 4. Sakit kepala. 5. Pruritus berat.
F. Faktor Resiko Adipositas, diabetesmelitus, hipertensi, anovulasi, infertilitas, perokok, alkoholisme, hiperlipidemia. Faktor yang mempengaruhi gejala perimenopause adalah :
G. Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium
Daftar Pustaka
|
Filed under: klimakterium | Tagged: klimakterium |
Tinggalkan komentar