KTI BIdan

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI POLINDES KEMUNING DESA TASIKMADU
KECAMATAN PALANG TUBAN

Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan
Menyelesaikan Program Diploma III Kebidanan

Oleh :
IIN NURYATI
NIM : 03.01.015

PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI KEBIDANAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2006

================================================================
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah disahkan tanggal 12 Agustus 2006

Mengesahkan
Pembimbing,

SUNARSIH. Dip. Mw. S.Pd.M.Kes
NIP. 140 070 297

Direktur AKBID NU Tuban

SUPARTINI, SKM
NIK. 4511001

==================================================================

PENETAPAN PENGUJI

Karya Tulis ini telah diuji tanggal 12 Agustus 2006.

Penguji Tanda Tangan

Ketua : Yoana Widyasari, SST ____________________
NIK. 45115002

Anggota Penguji : 1. Damarati, SKM ____________________
NIK. 45115004

2. Sunarsih, Dip.Mw.S.Pd.M.Kes ____________________
NIP. 140 070 297

===================================================================

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA
NAMA : IIN NURYATI
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : LAMONGAN, 19 JULI 1983
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : ISLAM
ALAMAT RUMAH : JL. KH. HASYIM ASHARI RT. 02 / RW. 02
KARANG TAWAR LAREN LAMONGAN

PENDIDIKAN
1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 6 Karang Tawar Lulus tahun 1997
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Muhammadiyah 12 Sendang Lulus tahun 2000
3. Sekolah Menengah Umum Negeri 3 Lamongan Lulus tahun 2003
4. Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban tahun 2002 sampai sekarang.

vii
RINGKASAN

Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah edema, tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis namun bila disertai edoma di tubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah dicurigai adanya pre eklamsi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik ibu hamil meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, mulai bulan Januari sampai dengan Juli 2006.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang periksa di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban pada bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2006. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 20 ibu hamil. Penelitian ini dilaksanakan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang kabupaten Tuban dengan waktu penelitian mulai dengan bulan Januari sampai dengan Juli 2006.
Analisa hasil penelitian ini dari 20 ibu hamil sebagian besar 15 orang (75%) berusia 20-30 tahun, rata-rata berpendidikan SMA yaitu 10 orang (10%) dan mayoritas tidak bekerja sebanyak 18 orang (90%). Didapatkan pula 12 orang (60%) berpengetahuan cukup. Berdasarkan usia paling banyak 8 orang (40%) berusia 20-30 tahun berpengetahuan cukup dan mayoritas sebanyak 11 orang (55%) tidak bekerja berpengetahuan cukup.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan respon dan paling banyak terdapat pada usia reproduksi dengan latar belakang pendidikan SMA. Sedangkan dilihat dari pekerjaan didapatkan paling banyak tidak bekerja. Pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi adalah mempunyai pengetahuan cukup. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka ibu hamil disarankan untuk kontrol secara rutin dan lebih meningkatkan pengetahuannya lebih baik lagi.

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban”.
Dalam pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari kesulitan serta hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya karya tulis ini selesai pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Miftahul Munir, SKM, M.Kes, selaku penanggung jawab Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban.
2. Supartini, SKM, selaku direktur Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban
3. Bidan Luluk Agus Sulis, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
4. Sunarsih, Dip, Mw, S.Pd, M.Kes, selaku Pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan ketekunan dalam meluangkan waktunya untuk memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan serta saran dalam pembuatan karya tulis ini.
5. Diah Restuning Lailis, Amd. Keb, selaku Pembimbing II
6.
ixBapak, Ibu, Adik dan Kakak tercinta atas segala do’a dan dukungan yang sangat berarti dalam menempuh pendidikan AKBID NU Tuban
7. Semua teman-temanku yang telah membantu dalam terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Responden yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan isinya.
Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini berguna bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.

Tuban, Agustus 2006
Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL LUAR ……………………………………………………………………………………….. i
SAMPUL DALAM ……………………………………………………………………………………. ii
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………… iv
LEMBAR PENETAPAN PENGUJI …………………………………………………………….. v
LEMBAR PERSEMBAHAN ……………………………………………………………………… vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………………………. vii
RINGKASAN ………………………………………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………. ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………… xiv
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………………. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………… 3
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………… 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan …………………………………………………………………….. 5
2.2 Kehamilan………………………………………………………………………. 13
2.3 Konsep Dasar Kehamilan Risiko Tinggi………………………………… 13

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual……………………………………………………….. 23
xi
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian………………………………………………………………. 25
4.2 Kerangka Kerja………………………………………………………………. 26
4.3 Populasi, Sampel, sampling………………………………………………… 26
4.4 Identifikasi dan Definisi Operasional…………………………………….. 28
4.5 Instrumen Penelitian………………………………………………………….. 29
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………. 30
4.7 Prosedur Penelitian dan Pengumpulan Data…………………………… 30
4.8 Cara Analisa Data……………………………………………………………. 30
4.9 Etika Penelitian………………………………………………………………… 31
4.10 Keterbatasan…………………………………………………………………… 31

BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Hasil Penelitian ……………………………………………………………….. 32
5.1.1 Data Umum ………………………………………………………………. ….. 32
5.1.2 Data Khusus ……………………………………………………………… ….. 34

BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan ………………………………………………………………. ….. 37
6.1.1 Umur ……………………………………………………………………….. ….. 37
6.1.2 Pendidikan…………………………………………………………………. ….. 38
6.1.3 Pekerjaan …………………………………………………………………. ….. 38
6.1.4 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi………….. 39
6.1.5 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
berdasarkan Umur ……………………………………………………… ….. 40
6.1.6 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risko Tinggi
berdasarkan Pendidikan ………………………………………………. ….. 41
6.1.7 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
berdasarkan Pekerjaan ………………………………………………… ….. 41

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….. ….. 43
7.1.1 Karakteristik Ibu Hamil ……………………………………………….. ….. 43
7.1.2 Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kehamilan Risiko Tinggi ………………………………………………. ….. 43
7.2 Saran ……………………………………………………………………………. 43

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Definisi Operasional Pengetahuan Ibu Hamil tentang
…………… Kehamilan Risiko Tinggi ……………………………………………………………. 28
Tabel 5.1. Distribusi Responden berdasarkan Umur Responden di
…………… Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ………… 32
Tabel 5.2 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Responden di
…………… Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ………… 33
Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Responden di
…………… Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ………… 33
Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan
…………… Responden di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu
…………… Kecamatan Palang Tuban ………………………………………………………….. 34
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
…………… Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Umur di Polindes
…………… Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ……………………. 34
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
…………… Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Pendidikan di Polindes
…………… Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ……………………. 35
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
…………… Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Pekerjaan di Polindes
…………… Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ……………………. 36

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi…………….. 23
Gambar 4.1 Kerangka Kerja
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi……………. 26

xivDAFTAR SINGKATAN

AKI :. Angka Kematian Ibu
Amd Keb :. Ahli Madya Kebidanan
ASEAN :. Association of South East Asian Nation
Dip Mw :. Diploma Midwifery
Dkk :. Dan Kawan-kawan
M. Kes :. Master Kesehatan
Nim :. Nomor Induk Mahasiswa
Ny. :. Nyonya
PT :. Perguruan Tinggi
SD :. Sekolah Dasar
SKM :. Sarjana Kesehatan Masyarakat
SMA :. Sekolah Menengah Atas
SMP :. Sekolah Menengah Pertama
S.Pd :. Sarjana Pendidikan
% :. Prosentase
< :. Kurang dari > :. Lebih dari
å :. Jumlah

xv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan
Lampiran 2 : Pengantar Informed Consent
Lampiran 3 : Formulir Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Informed Consent
Lampiran 5 : Kuesioner
Lampiran 6 : Kunci Jawaban
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 8 : Karakteristik Ibu Hamil
Lampiran 9 : Rekapitulasi Data

xvi

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI POLINDES KEMUNING DESA TASIKMADU
KECAMATAN PALANG TUBAN

Oleh :
IIN NURYATI
NIM. 03.01.015

PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI KEBIDANAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2006

ii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Prawirohardjo, 2002: 89). Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. Misalnya perubahan yang terjadi adalah edema tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis. Namun bila disertai edema ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan tekanan darah dicurigai adanya pre eklamsi. Perdarahan pada trimester pertama dapat merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman yaitu akibat proses nidasi blastosis ke endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan tidak membahayakan kehamilan tapi dapat merupakan hal patologis yaitu abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa (Mansjor, dkk, 2001: 252).
Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak jaman dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Soekidjo Notoatmodjo, 2005:10).
Mortalitas dan mordibitas pada wanita hamil adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50 %. Kematian wanita subur usia disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin sebenarnya lebih dari 50% kematian di negara berkembang (Prawirohardjo, 2002: 3).
Ibu hamil di negara-negara Afrika dan Asia selatan menghadapi risiko untuk mengalami kematian saat hamil dan melahirkan sekitar 200 kali lebih besar dibandingkan risiko yang dihadapi ibu di negara maju. Karena angka fertilitas di negara berkembang lebih tinggi maka rentang risiko di Afrika I diantara 6000. tiap tahun terdapat dari 150 juta ibu hamil di negara berkembang. Sekitar 500.000 diantaranya akan meninggal akibat penyebab kehamilan, dan 50 juta lainnya menderita karena kehamilannya mengalami komplikasi (Widyastuti, 2003: 1).
Menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia ke dalam perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 50% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. Keadaan ibu sejak pra hamil dapat mempengaruhi terhadap kehamilannya, penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah amenia, kurang energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu “ muda / tua, sering dan banyak (Prawirohardjo, 2003: 6).
Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 AKI di Indonesia berkisar 307/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35/1.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi baru lahir (Neonatal) sekitar 20/1.000 kelahiran hidup (Depkes RI 2004)
Pada laporan tahunan tahun 2005 Dinas kesehatan Tuban jumlah hamil dengan risiko tinggi baru sebanyak sampai 4088 orang, yaitu di Puskesmas sebanyak 798 orang, di Puskesmas pembantu sebanyak 258 orang, di Polindes sebanyak 2145 orang, di Posyandu sebanyak 378 orang dan di Rumah sebanyak 509 orang.
Jumlah ibu hamil di Polindes kemuning Tasikmadu tahun 2005 sebanyak 64 orang, yang tergolong risiko tinggi sebanyak 20 orang (45,6%). Sedangkan yang tidak tergolong risiko tinggi sebanyak 44 orang (54,4%).
Dari hasil survey di atas peneliti ingin mengetahui seberapa pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi, untuk itu peneliti melakukan penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah adalah Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan
1.3.2. Tujuan Khusus.
1.3.2.1.Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan.
1.3.2.2.Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang pengertian, tanda dan macam-macam kehamilan risiko tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan baru tentang perawatan antenatal, khususnya pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.
1.4.2. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan sebagai acuan dalam pembuatan penelitian adik kelas selanjutnya.
1.4.3. Bagi Profesi
Diharapkan dapat memberikan masukan bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya konseling tentang pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi.
1.4.4. Bagi Masyarakat
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas tentang pengetahuan, kehamilan dan konsep dasar kehamilan risiko tinggi.

2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003: 126).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena itu pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003: 127).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
2.1.2.1 Tahu (Know)
5Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “Tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan rendah, untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2.1.2.2 Memahami (Compresiension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpul kan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.
2.1.2.3 Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain, misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (Problem Solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
2.1.2.4 Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
2.1.2.5 Sintesis (Synthesisi)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
2.1.2.6 Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria- kriteria yang telah ada. Misalnya : dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi dengan anak-anak yang kekurangan gizi, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas (Notoatmodjo, 2003: 128).

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan
2.1.3.1 Cara Tradisional untuk Memperoleh Pengetahuan
Cara ini dipakai untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistimatik dan logis. Cara penemuan pengetahuan ini antara lain :
a. Cara coba-salah ( Trial and Error )
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah / coba-coba.
b. Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Misalnya, mengapa ibu yang sedang menyusui harus minum jamu. Dari sejarah kita ketahui dan kita pelajari bahwa kekuasaan raja zaman dulu adalah mutlak, sehingga apapun yang keluar dari mulut raja adalah kebenaran yang mutlak dan harus diterima oleh masyarakat atau rakyatnya.
Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah dan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas atau kekuasaan ahli ilmu pengetahuan.
c. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut.
d. Melalui Jalan Pintas
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia. Cara berfikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus. (Notoatmodjo 2002:8).
2.1.3.2 Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih popular disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Balon (1561–1626). Ia adalah seorang tokoh yang mengembangkan metode berfikir induktif. Mula-mula ia mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil pengamatannya tersebut dikumpulkan dan diklarifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Kemudian metode berfikir induktif yang dikembangkan oleh Balon dilanjutkan oleh Deobold Van Dollen. Ia mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yakni :
a. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.
b. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul saat dilakukan pengamatan.
c. Gejala yang muncul secara Gravitasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu (Notoatmodjo, 2002: 10)
2.1.4 Karakteristik Ibu Hamil.
2.1.4.1 Umur
Adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat beberapa tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dari segi kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih percaya dari pada orang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman jiwa (Nursalam, 2001).
Menurut Hanafi (2002) umur dibedakan menjadi :
a. Umur <> 30 tahun menghentikan atau mengakhiri kehamilan.
2.1.4.2 Pendidikan
Tingkat pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. (Sarwono, 1992, yang dikutip Nursalam, 2001). Pendidikan adalah salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. (Notoatmodjo, 1993). Pendidikan mempengaruhi proses belajar, menurut IB Marta (1997), makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pendidikan diklasifikasikan menjadi :

1) Pendidikan tinggi : Akademi / PT
2) Pendidikan sedang : SLTP / SLTA
3) Pendidikan rendah : SD / tidak sekolah
Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media masa. Sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Koentjaraningrat, 1997, dikutip Nursalam, 2001). Ketidaktahuan dapat disebabkan karena pendidikan yang rendah, seseorang dengan tingkat pendidikan yang terlalu rendah akan sulit menerima pesan, pencerna pesan dan informasi yang disampaikan (Effendi, 1998).
2.1.4.3 Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah atau pencaharian. Masyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memperoleh informasi (Depkes RI, 1996). Dengan adanya pekerjaan seseorang akan memerlukan banyak waktu dan memerlukan perhatian. Masyarakat yang sibuk hanya memiliki sedikit waktu untuk memperoleh informasi, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh kemungkinan juga berkurang (Notoatmodjo, 1997).
Pekerjaan diklasifikasikan menjadi :
1. Bekerja : buruh, tani, swasta dan PNS
2. Tidak bekerja
2.2 Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2002: 89).

2.3 Konsep Dasar Kehamilan, risiko tinggi
2.3.1 Definisi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 1998 : 33).
2.3.2 Termasuk Kehamilan Risiko Tinggi
2.3.2.1 Menurut Puji Rochyati (2005)
Keadaan ibu hamil :
a. Terlalu muda, hamil 1<> 35 tahun
c. Terlalu lama hamil lagi ( > 10 tahun )
d. Terlalu cepat hamil lagi ( <> 35 tahun.
g. Terlalu pendek <> 30 th
Kuesi oner
ordinal
2
Pendidikan
Tingkatan sekolah yang didapatkan berdasarkan pengakuan ibu hamil dalam menjawab kuesioner
Rendah
Menengah
Tinggi
1. SD,SMP
2. SMA
3. Akademi
/PT
Kuesi oner
ordinal
3
Peker jaan
Pernyataan ibu hamil dalam menjawab pertanyaan yang menyatakan pekerjaan
Bekerja

Tidak bekerja
1. Buruh
2. Swasta
3. PNS/TNI
4. Tidak
kerja
Kuesi oner
Nomi nal
4
Pengetahuan ibu hamil tentang kehami lan risiko tinggi
Pemahaman ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan hasil menjawab kuesioner
1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kehamilan risiko tinggi
2. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda kehamilan risiko tinggi
3. Pengetahuan ibu hamil tentang macam -macam kehamilan risko tinggi
1. baik
76-100%
2. Cukup
56-75%
3. Kurang
< n =” x”> 30 Tahun
1 orang
15 orang
4 orang
5%
75%
20%

Jumlah
20 orang
100%

32Berdasarkan tabel 5.1 di atas umur responden kurang dari 20 tahun yaitu 1 orang (5%), responden antara 20-30 tahun yaitu 15 orang (75%), responden yang berumur lebih dari 30 tahun adalah 4 orang (20%).
b. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan pendidikan formal yang pernah ditempuh responden diperoleh data sejumlah 20 orang. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan disajikan tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban bulan Januari sampai Juli 2006.

No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden
Prosentase
1
2
3
4
SD
SMP
SMA
Akademi / PT
4 orang
6 orang
10 orang
0 orang
20%
30%
50%
0%

Jumlah
20 orang
100%

Berdasarkan tabel 5.2 tingkat pendidikan SD yaitu 4 orang (20%), SMP yaitu 6 orang (30%), SMA yaitu 10 orang (50%) dan Akademi/PT tidak ada.
c. Pekerjaan
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ibu akan disajikan pada tabel 5.3 sebagai berikut :
Tabel 5.3. Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaannya di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, bulan Januari sampai Juli 2006.

No
Pekerjaan
Jumlah Responden
Prosentase
1
2
3
4
Buruh
Swasta
PNS / TNI
Tidak Bekerja / IRT
1 orang
1 orang
0 orang
18 orang
5%
5%
0%
90%

Jumlah
20 orang
100%
Berdasarkan tabel 5.3 di atas pekerjaan ibu sebagai buruh adalah 1 orang (5%), swasta 1 orang (5%), PNS/TNI tidak ada, tidak bekerja/IRT adalah 18 orang (90%).
Pengetahuan tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban.
Tabel 5.4. Distribusi Responden berdasarkan tingkat Pendidikan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, bulan Januari sampai Juli 2006.

No
Keterangan
Jumlah Responden
Prosentase
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
5 orang
12 orang
3 orang
25%
60%
15%

Jumlah
20 orang
100%

Dari 20 responden didapatkan pengetahuan dengan keterangan baik yaitu 5 orang (25%), keterangan cukup yaitu 12 orang (60%) dan responden dengan pengetahuan kurang yaitu 3 orang (15%).
5.1.2 Data Khusus
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Umur
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Umur di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban,
bulan Januari sampai Juli 2006.
No
Umur (Tahun)
Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kehamilan Risiko Tinggi
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
Σ
%
Σ
%
Σ
%
Σ
%
1
2
3
<> 30
0
4
1
0
20
5
1
8
3
5
40
15
0
3
0
0
15
0
1
15
4
100
100
100

Jumlah
5
25
12
60
3
15
20
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 responden terdapat paling banyak yaitu 15 orang (75%) yang berumur antara 20-30 tahun dan dari jumlah tersebut paling banyak yaitu 8 orang (40%) berpengetahuan cukup.
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan tingkat Pendidikan
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Tingkat Pendidikan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, bulan Januari sampai Juli 2006.

No
Tingkat Pendidikan
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
Σ
%
Σ
%
Σ
%
Σ
%
1
2
3
4
SD
SMP
SMA
Akademik/PT
0
1
4
0
0
5
20
0
1
5
6
0
5
25
30
0
3
0
0
0
15
0
0
0
4
6
10
0
100
100
100
100

Jumlah
5
25
12
60
3
15
20
100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 responden terdapat paling banyak yaitu 10 orang (50%) yang berpendidikan SMA dan dari jumlah tersebut paling banyak yaitu 6 orang (30%) berpengetahuan cukup.

Pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan pekerjaan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, bulan Januari sampai Juli 2006.

No
Jenis Pekerjaan
Pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
Σ
%
Σ
%
Σ
%
Σ
%
1
2
3
4
Buruh
Swasta
PNS/TNI
Tidak Bekerja/IRT
0
0
0
5
0
0
0
25
1
0
0
11
5
0
0
55
0
1
0
2
0
5
0
10
1
1
0
18
100
100
100
100

Jumlah
5
25
12
60
3
15
20
100

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 responden terdapat paling banyak yaitu 18 orang (90%) yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan dari jumlah tersebut paling banyak yaitu 11 orang (55%) berpengetahuan cukup.

BAB 6
PEMBAHASAN

6.1 Pembahasan
Pada bab ini akan membahas tentang hasil penelitian secara khusus tentang karakteristik ibu hamil meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan serta tentang pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi.
6.1.1 Umur
Dari tabel 5.1 didapatkan bahwa paling banyak ibu hamil pada usia reproduksi yaitu 15 orang (75%). Didapatkan pula ibu hamil usia > 30 tahun sebanyak 4 orang (20%) sedangkan ibu hamil pada usia <>30 tahun kemungkinan hal ini terjadi karena kurang mengertinya masalah kesehatan reproduksi.
37
6.1.2 Pendidikan
Dari tabel 5.2 didapatkan bahwa paling banyak ibu hamil mempunyai latar belakang pendidikan SMA sebanyak 10 orang (50%). Didapatkan pula ibu hamil yang berpendidikan SMP sebanyak 6 orang (30%) sedangkan yang berpendidikan SD sebanyak 4 orang (20%).
Ketidaktahuan dapat disebabkan karena pendidikan yang rendah (Mochtar, 1998). Adanya tingkat pendidikan yang terlalu rendah akan sulit mencerna pesan atau informasi yang disampaikan (Effendy, 1998) sedangkan menurut IB Mantra (1997) makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media masa, sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan (Koentjoroningrat, 1997. dikutip Nursalam, 2001).
Hasil penelitian mendukung teori yang ada. Hal ini mungkin dikarenakan responden memiliki pengalaman dan wawasan yang luas sehingga ia mampu dengan mudah menerima informasi baik informasi yang didapat dari media cetak, media elektronik ataupun informasi yang diterima dari petugas kesehatan.
6.1.3 Pekerjaan
Dari tabel 5.3 didapatkan bahwa paling banyak ibu hamil tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu 18 orang (90%) sedangkan ibu hamil yang bekerja sebanyak 2 orang dengan prosentase 10%.
Tingkat fleksibilitas kerja yang rendah menjadikan wanita sulit untuk menyesuaikan diri dengan jadwal pekerjaan kantor dan tugas di rumah (Horlock, 1997). Bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Markum, 1991 dikutip oleh Nursalam dan Siti Pariani, 2001). Kehamilan bukan merupakan halangan untuk bekerja asalkan sesuai dengan kemampuan dan tidak melakukan kegiatan yang dapat membahayakan kelangsungan kehamilan (Manuaba, 1998).
Hasil penelitian mendukung teori yang ada karena sebagian besar ibu hamil tidak bekerja, sehingga mempunyai peluang lebih banyak untuk berisitirahat dari pada responden yang bekerja.
6.1.4 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi
Dari tabel 5.4 didapatkan bahwa dari 20 ibu hamil sebagian besar yaitu 12 orang (60%) mempunyai pengetahuan cukup, yang berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (25%) sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 3 orang (15%).
Pengetahuan diperoleh setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 1997) Upaya untuk merubah perilaku seseorang dalam bidang kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan (Effendy, 1998).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi cukup baik dimana hal ini dipengaruhi oleh pendidikan dan usia responden.
6.1.5 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi Berdasarkan Umur
Dari tabel 5.5 dapat disimpulkan bahwa paling banyak ibu hamil yaitu 15 orang (75%) yang berumur antara 20-30 tahun dengan pengetahuan cukup sebanyak 8 orang (40%) yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (20%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (15%).
Menurut teori Hurlock yang dikutip Nursalam dan Siti Pariani (2001) semakin cukup usia tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, kemampuan berpikir kreatif mencapai puncaknya dalam usia dua puluhan. Karena pada hasil penelitian ini didapatkan sebagian besar ibu hamil dengan pengetahuan cukup pada usia 20-30 tahun tingkat pengetahuan yang bervariasi tersebut selain dipengaruhi oleh umur, menurut Nasrul Effendy (1998) juga ada faktor lain di antaranya adalah pengalaman ibu hamil secara langsung dan informasi yang diperoleh dari poster, media cetak meliputi majalah, buletin, surat kabar serta media elektronik melalui radio, komputer maupun televisi.
Dari hasil penelitian yang didapat sesuai dengan teori dimana semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir.
6.1.6 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi Berdasarkan Pendidikan
Dari tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 20 ibu hamil terdapat paling banyak yaitu 10 orang (50%) yang berpendidikan SMA. Dari pendidikan SMA yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 6 orang (30%) sedangkan yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (20%).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kuncoro Ningrat (1997) dikutip Nursalam (2001) yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
Dari hasil penelitian yang didapatkan sesuai dengan teori. Hal ini mungkin dikarenakan responden memiliki pengalaman dan wawasan yang luas sehingga ia mampu dengan mudah menerima informasi baik informasi yang didapat dari media cetak, media elektronik ataupun informasi yang diterima dari petugas kesehatan sehingga pengetahuan yang dimiliki cukup baik.
6.1.7 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi Berdasarkan Pekerjaan
Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 20 ibu hamil diperoleh paling banyak ibu tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga yaitu 18 orang (90%) dengan pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (55%) dan pengetahuan baik sebanyak 5 orang (25%) dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (10%).
Dengan adanya pekerjaan seseorang akan memerlukan banyak waktu dan tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting dan memerlukan perhatian. Masyarakat yang sibuk hanya memiliki sedikit waktu untuk memperoleh informasi sehingga pengetahuan yang mereka peroleh kemungkinan juga berkurang (Notoatmodjo, 1997).
Dari hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori di atas dimana ibu hamil banyak yang tidak bekerja sehingga apabila ada informasi baru yang didapatkan oleh bidan atau tenaga kesehatan dapat disampaikan dengan mudah pada responden.

BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban dengan responden 20 ibu hamil diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
7.1.1 Karakteristik Ibu Hamil
Responden paling banyak terdapat pada usia reproduksi yaitu umur antara 20-30 tahun (Usia produktif) dengan latar belakang pendidikan SMA sedangkan dilihat dari pekerjaan didapatkan paling banyak ibu hamil sebagai ibu rumah tangga.
7.1.2 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi
Dalam penelitian ini didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kehamilan risiko tinggi, macam dan tanda kehamilan risiko tinggi adalah cukup.

7.2 Saran
Dari hasil penelitian di atas maka harapan yang ingin peneliti sampaikan adalah agar:
1.
43Ibu hamil periksa atau kontrol secara rutin pada bidan atau tenaga kesehatan yaitu minimal 4 kali selama kehamilan agar banyak mendapat informasi tentang risko tinggi kehamilan.
2. Ibu hamil meningkatkan pengetahuannya menjadi lebih baik lagi mendapatkan informasi dari media cetak, elektronik atau dari tenaga kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (1998) Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Rinika Cipta. Jakarta.

Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Propinsi Jawa Timur, 2002 Bakti Husada

Depkes RI, (2001) Rencana Strategi Nasional.

Effendy, Nasrul (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.

Manuaba. Ida Bagus Gde (1998) Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta

Manjoer. Arif. Triyanti, Kaspuji dkk (2001) Kapita Selekta Kedokteran Jilid I media Aesculopius Jakarta.

Nazir, Moh. Ph.D (2003) Metode Penelitian Gholia Indonesia. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta. Jakarta.

—————————– (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan Rineka Cipta Jakarta

—————————– (2003) Ilmu Kesehatan Masyarakat EGC. Jakarta.

Nursalam. (2003) Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono (2002) Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonotal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Sugiono. Dr. (1999) Metode Penelitian Bisnis ALFABETA. Bandung.

Widyastuti. Palupi (2003) Perawatan Ibu Dan Bayi. EGC. Jakarta.

Lampiran 5
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Pengisihan Kuesioner :
1. Tulislah tanggal pengisihan sesuai dengan tanggal ibu mengisi kuesioner
2. Nomor responden diisi oleh peneliti
3. Beri tanda ( x ) pada jawaban yang anda anggap paling benar
4. Bila pada pengisihan kuesioner kurang jelas, ibu dapat bertanya pada peneliti
No Responden : …………………………………
Tanggal Pengisihan : …………………………………
A. Karakteristik Ibu Hamil Diisi Petugas
1. Berapa umur saat ini ?
a. < 20 tahun
b. 20 – 30 tahun
c. > 30 tahun
2. Pendidikan terakhir ibu
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Akademia / PT
3. Pekerjaan ibu
a. Buruh
b. Swasta
c. PNS / TNI
d. Tidak bekerja / ibu rumah tangga

B. Pertanyaan tentang Pengetahuan
1. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan kehamilan resiko tinggi ?
a. Kehamilan dengan riwayat jelek
b. Kehamilan kembar atau ganda
c. Kehamilan dengan letak lintang
d. Keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi
2. Menurut ibu, Ibu hamil katakan risiko tinggi apabila umur ibu ?
a. Kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
b. Kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
c. Lebih dari 20 atau kurang dari 35 tahun
d. Kurang dari 15 tahun atau lebih dari 25 tahun
3. Sepengetahuan anda ibu hamil dikatakan risiko tinggi apabila tinggi badannya ?
a. Kurang dari 150 cm.
b. Kurang dari 145 cm.
c. Lebih dari 150 cm.
d. Lebih dari 145 cm.
4. Dibawah ini termasuk kehamilan resiko tinggi, menurut anda yang tidak termasuk kehamilan risiko tinggi adalah …
a. Umur lebih dari 35 tahun
b. Tinggi badan 160 cm.
c. Jumlah anak 8 orang
d. Jarak kehamilan pertama dan kedua 12 tahun
5. Menurut anda Ibu hamil dikatakan resiko tinggi apabila menderita penyakit ?
a. Malaria
b. Influensa
c. Diare
d. Mual-mual
6. Apa yang ibu ketahui tentang pengaruh tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm terhadap proses persalinan?
a. Melahirkan dengan normal
b. Melahirkan dengan mudah
c. Kesulitan mengejan
d. Kesulitan melahirkan

7. Menurut ibu hamil yang dikatakan keracunan kehamilan apabila tekanan darahnya
a. > 160/100 mmHg
b. 150/90 mmHg
c. 120/80 mmHg
d. 90/60 mmHg
8. Menurut pengetahuan ibu, ibu yang mempunyai tekanan darah tinggi pre eklamasi berat apabila ada tanda-tanda ?
a. Kejang-kejang
b. Perdarahan
c. bengkak pada kaki
d. bengkak pada tangan
9. Menurut Ibu, bengkak yang dikatakan masih normal adalah ?
a. Seluruh tubuh
b. Kaki dan tangan
c. Kaki saja
d. Muka dan kaki
10. Menurut Ibu paling sedikit ibu hamil periksa kehamilan berapa kali?
a. 3x selama hamil
b. > 5x selama hamil
c. 2x selama hamil
d. 1x pada 3 bulan pertama, 1x pada 3 bulan kedua, 2x pada bulan terakhir
11. Menurut pengetahuan ibu, umur berapakah ibu dianjur mengakhiri kehamilan?
a. 25 tahun
b. > 35 tahun
c. > 20 tahun
d. > 27 tahun

12. Menurut pengetahuan ibu, ibu hamil dikatakan risiko tinggi apabila letak janinnhya ?
a. Letak lintang
b. Letak kepala
c. Letak tangan
d. Letak kaki
13. Menurut pengetahuan ibu, lamanya hamil yang dikatakan tidak normal apabila lebih dari?
a. 6 bulan
b. 7 bulan
c. 10 bulan
d. 8 bulan
14. Menurut ibu jarak kehamilan antara anak pertama dan kedua tidak boleh lebih dari?
a. 10 tahun
b. 3 tahun
c. 5 tahun
d. 8 tahun
15. Di bawah ini termasuk kehamilan risiko tinggi apabila ibu menderita penyakit tersebut, menurut ibu penyakit apa yang tidak termasuk dalam kehamilan risiko tinggi?
a. Malaria
b. TBC paru
c. Diare
d. Kencing manis (diabetes)
16. Wanita yang masih muda, dianjurkan menunda kehamilannya menurut ibu pada usia berapakah wanita dianjurkan menunda kehamilannya?
a. < 15 tahun
b. 20 tahun
c. < 25 tahun
d. > 20 tahun
17. Menurut pengetahuan ibu jumlah anak tidak boleh lebih dari?
a. > 2
b. 2 anak saja
c. > 3
d. 4 atau lebih
18. Menurut pengetahuan ibu jarak anak pertama dengan anak kedua tidak boleh kurang dari?
a. 5 tahun
b. 10 tahun
c. 2 tahun
d. 7 tahun
19. Di bawah ini termasuk risiko tinggi dalam kehamilan, menurut ibu yang tidak termasuk risiko tinggi kehamilan adalah?
a. Hamil kembar
b. Kehamilan letak lintang
c. Kehamilan letak kepala
d. Umur > 35 tahun
20. Menurut ibu, ibu hamil dikataka risiko tinggi, apabila pernah melahirkan dengan?
a. Bidan
b. Dukun
c. Operasi sesar
d. Perawat

Lampiran 6

JAWABAN

1. D 11. B
2. A 12. A
3. B 13. C
4. B 14. A
5. A 15. C
6. D 16. A
7. A 17. D
8. A 18. C
9. C 19. C
10. D 20. C

12 Tanggapan

  1. tolong donk saya kesulitan. tolong kirimkan saya contoh KTI lengkap tentang bayi atau ibu hamil tolong yaa. pleasssss

  2. terima kasih ya.. saya mau ambil judul KTI ini aja deh..

  3. Karya Tulis Ilmiah yang Diajukan Oleh : IIN NURYATI
    YANG BERJUDUL ” PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI POLINDES KEMUNING DESA TASIKMADU KECAMATAN PALANG TUBAN ” tidak dicantumkan BAB III, BAB IV, BAB V. TOLONG DIKIRIMKAN BAB TERSEBUT KE MAIL SAYA INI, TRIMS.

  4. Terima kasih, soalnya saya lagi kesulitan tolong yah dikirimkan BAB I,BAB II dan BAB III – nya KTI dari IIN NURYATI.Pleeasssss.

  5. tolong donk kirimin saya contoh KTI lengkap tntang hubungan kenaikan berat badan ibu dengan suntik KB atau pengetahuan ibu menyusui mengenai cara menyusui yang benar. Dan tolong donk aku dikasih tau literaturnya. please, aku kesulitan nich buat KTI. Thanks u. saya tunggu balasannya.

  6. tolongin saya carikan judul KTI yang KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI BPS tolong saya yah saya ge sulit mencari judul saya mendapatkan judul itu untuk kti saya tolongin saya kalau da cepat segera kirim di email saya.tolongin saya yah.pleasa

  7. Karya Tulis Ilmiah yang Diajukan Oleh : IIN NURYATI
    YANG BERJUDUL ” PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI POLINDES KEMUNING DESA TASIKMADU KECAMATAN PALANG TUBAN ” tidak dicantumkan BAB III, BAB IV, BAB V. TOLONG DIKIRIMKAN BAB TERSEBUT KE MAIL SAYA INI, TRIMS.

  8. mba tlg krimin ke e mail Q y contoh KTI yg jdlx tentang gambaran abortus gitu..atw tentang kontrasepsi jg bisa…y mba ^_^

  9. mba, ada contoh KTI ttg peran serta suami gak? klu ada tlg krm y mba. mksh sblumnya.

  10. ternyata KTI mahasiswa saya yang saya cantumkan di blog saya Midwife Yoana, berguna juga.
    mudah-mudahan bisa dipergunakan dengan penuh tanggungjawab.
    salam…

  11. semoga KTI IIN NURYATI yang saya uji yang saya entrikan di MIDWIFE YOANA bermanfaat.
    yoana widyasari, SST

Tinggalkan komentar